Qurban Bukan Sekadar Menyembelih, Tapi Tanda Cinta dan Taqwa

Tapi Menghidupkan Jiwa
Setiap kali bulan Dzulhijjah datang, ada getaran yang berbeda di hati kaum Muslimin. Bukan hanya karena gema takbir yang menggema, tapi karena ada satu ibadah besar yang menanti: qurban.

Tapi… kenapa sih kita harus berqurban? Apa cuma soal beli kambing atau sapi, terus disembelih?

💭 Sebuah Kisah yang Menggetarkan
Bayangkan ini…

Seorang ayah, Nabi Ibrahim, yang telah lama menanti anak. Saat sang anak, Ismail, tumbuh menjadi pemuda yang taat, justru Allah SWT menguji dengan perintah paling berat: “Sembelih anakmu.”

Tidak ada protes. Tidak ada tangis berlebihan. Hanya taat. Dan justru karena ketaatan itu, Allah SWT menggantinya dengan domba dari surga.

Itulah ruh qurban: ketundukan total kepada Allah SWT, bahkan saat logika tak mampu menerimanya.

🐄 Qurban Hari Ini: Bukan Tentang Darah, Tapi Tentang Cinta
Qurban hari ini bukan lagi tentang menyembelih Ismail, tapi tentang menyembelih ego dan cinta dunia yang sering membutakan hati.

Qurban adalah caramu berkata:

“Ya Allah, ini bentuk syukurku. Aku sisihkan rezekiku, agar orang lain bisa merasakan daging di hari raya.”

Kenapa Harus Ikut Qurban❓
Karena ada banyak keluarga yang belum tentu bisa makan daging setahun sekali.

Karena ini amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi siapa pun yang mampu.

Karena pahala qurban mengalir sampai ke akhirat, bahkan sebelum darah hewan itu menyentuh tanah (HR. Tirmidzi).

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top